MENU

Sabtu, 29 Maret 2014

Empat Alasan Kita Benci (tapi Kagum) pada Kecoak


Sangat jarang ada manusia yang tidak menjerit ketika berhadapan dengan kecoak. Pada umumnya, orang akan berusaha ekstra keras menghindari makhluk menjijikkan ini, dan jika seseorang berhadapan dengan kecoak, pilihannya ada dua: lari terbirit-birit atau terus menerus menyerang sampai mereka hancur menjadi debu.

Kebencian dramatis terhadap kecoak wajar saja ada jika pernah ada kecoak sepanjang 3cm yang merayap masuk ke telinga Anda - baru-baru ini terjadi pada satu orang malang di Australia - dan kecoak itu harus dikeluarkan dengan operasi setelah usaha untuk mengisap keluar kecoak itu dengan vacuum cleaner gagal. Namun bagi kebanyakan orang, pertemuan dengan hewan bersayap ini sebenarnya tidak terlalu traumatis. Paling-paling hanya dihinggapi kecoak terbang. Jadi apa yang telah dilakukan kecoak hingga mendapatkan kebencian sebesar itu?

Alasan 1: Kaki mereka yang sangat banyak, dan bentuknya seperti kaki alien.

Fakta unik: Sebenarnya mereka hanya memiliki tiga pasang kaki. Tapi ketika berjalan pada kecepatan tertinggi - 27 langkah dan 50 kali panjang tubuh mereka per detik - pasti mereka akan terlihat seperti memiliki ratusan kaki. Enam kaki mereka bekerja secara sinkron untuk memastikan mereka dapat bergerak dengan kecepatan yang mengerikan di atas segala macam medan yang tidak rata, menaiki dinding, langit-langit, dan tentu saja menaiki kaki Anda.

Dan ini ada sedikit fakta unik lain dari kecoak - ketika berlari, kecoak bisa mendirikan tubuh jelek mereka dan berjalan dengan dua kaki belakang mereka. Nah, itu adalah pemandangan yang benar-benar mengerikan, apalagi jika ada satu ekor yang sedang meluncur ke arah Anda.

Alasan 2: Mereka memiliki bau menjijikkan yang membuatku langsung membuang muka.
Fakta unik: Anda mungkin berpikir bau kecoak begitu mengerikan karena mereka nongkrong di gorong-gorong sepanjang hari, namun alasan sebenarnya jauh lebih buruk. Bau seperti minyak yang menusuk indra penciuman Anda sebenarnya adalah feromon alami dari kotoran dan kelenjar bau kecoak. Baunya cukup untuk membuat kita muntah, tapi kecoak di musim kawin akan merasa bahwa bau ini sangat seksi.

Berita baik tambahan: kecoak juga menyemburkan feromon ketika mereka menemukan tempat yang mereka iinginkan sebagai sarang koloni mereka. Ini adalah undangan untuk kecoak lain.

Bau mereka bahkan tidak hilang setelah mereka mati. Sebuah studi menemukan bahwa tubuh kecoa yang membusuk mengeluarkan ‘bau kematian’ unik untuk memperingatkan teman-temannya bahwa ada predator, virus atau racun yang mengintai mereka. Atau bahasa mudahnya: Jangan sampai bernasib sama seperti saya ya, teman-teman!

Alasan 3: Antena mereka.

Fakta unik: Anda mungkin merasa satu-satunya tujuan antena makhluk ini adalah untuk menakuti Anda, tapi mereka juga digunakan sebagai perasa, pembau dan merasakan hal-hal dengan akurasi yang sangat mengagumkan. Ilmuwan menemukan bahwa kecoak yang antenanya dipotong tidak tahu apa yang harus dilakukan ketika menghadapi rintangan. Kecoak kadang memilih untuk menabraknya berulang kali bukannya memanjat seperti ketika antenanya masih utuh.

Antena mereka secara mengesankan beradaptasi dengan fungsi mereka. Masing-masing antena memiliki 140 segmen yang penuh dengan rambut sensitif, dan lima otot untuk memastikan mereka bekerja dengan tepat. Sepertinya mereka menghabiskan banyak waktu untuk perawatan antena mereka agar bekerja sempurna.

Alasan 4: Rambut di kaki mereka sangat menjijikkan.

Fakta unik: Kaki berbulu mungkin terlihat seksi pada laki-laki, tetapi pada kecoa, mereka jelas sangat tidak seksi. Jika Anda pernah mencoba untuk menepis kecoak dari pakaian Anda, atau merasakan kakinya pada kulit, Anda akan menyadari rambut tersebut sama sekali tidak lembut dan halus. Mereka kaku, berduri dan bisa berpegangan pada setiap permukaan yang mereka suka. Setiap rambutnya diciptakan dengan presisi luar biasa untuk memberikan traksi optimal ketika mereka dikejar dan harus masuk ke lubang yang sempit.

Kecoak memiliki dua tulang belakang khusus pada pantat mereka yang disebut Cerci yang juga ditutupi dengan rambut. Bagian ini dapat mendeteksi tiupan angin yang terkecil, memungkinkan mereka untuk lari dengan cepat dari ancaman, misalnya hantaman koran yang digulung dari seorang ibu yang kesal melihatnya berseliweran di dapur.

Rambut mereka bahkan telah berevolusi khusus di kaki belakang mereka sebagai kait, yang memungkinkan mereka untuk membalikkan tubuh mereka dan terus berjalan terbalik tanpa menghentikan langkahnya.(fr/ik)

https://id.she.yahoo.com/empat-alasan-kita-benci--tapi-kagum--pada-kecoak-104129300.html
»»  SETERUSNYA...

Rabu, 19 Maret 2014

10 Manfaat Berdoa Bagi Kesehatan





Menurut sebuah penelitian terbaru, praktik kerohanian dan agama bisa mengusir depresi dan menjauhkan seseorang dari berbagai penyakit.

Jika Anda adalah seorang yang religius, spiritual, dan sering meluangkan waktu untuk berdoa setiap hari, kini ada bukti bahwa kegiatan tersebut sangat bermanfaat bagi otak dan tubuh Anda. Menurut sebuah penelitian, praktik kerohanian dan agama bisa melawan depresi - khususnya untuk orang yang cenderung mengalami penyakit tersebut - dengan mempertebal korteks otak.

Penelitian yang dilakukan Lisa Miller, profesor sekaligus direktur Clinical Psychology dan direktur Spirituality Mind Body Institute di Teachers College, Columbia University, diuji coba terhadap 103 orang yang berisiko tinggi mengalami depresi. Tingkat risiko tersebut ditentukan berdasarkan sejarah keluarga mereka.

Saat memetakan aktivitas dan struktur otak mereka menggunakan MRI, Lisa menemukan bahwa orang-orang yang menjunjung tinggi agama mereka dan berdoa secara teratur memiliki korteks lebih tebal dibandingkan mereka yang tidak. Penipisan korteks, khususnya di bagian tertentu di otak merupakan indikator semakin memburuknya kesehatan, terutama karena depresi.

Korteks lebih tebal mengindikasikan bahwa peluang orang tersebut menderita depresi lebih kecil, sehingga menunjukkan bahwa doa dan kerohanian benar-benar menghasilkan beberapa manfaat luar biasa bagi otak manusia.

Penelitian itu merupakan satu dari beberapa penelitian lain yang juga pernah membuktikan hal serupa. Ketika kami membandingkan berbagai temuan yang ada di semua studi, kami merangkum beberapa manfaat berdoa bagi tubuh Anda, yaitu:

Membebaskan diri Anda dari stres: Berdoa memengaruhi kondisi pikiran, membantu Anda rileks dan dengan demikian mengurangi efek stres terhadap berbagai organ tubuh. Berdoa tak hanya bermanfaat untuk mengurangi stres mental, tapi juga membantu memerangi stes fisik dan bahkan meredakan reaksi emosional Anda terhadap stres tersebut.

Mengurangi peluang Anda menderita depresi dan kegelisahan: Menurut sebuah penelitian di Inggris, yang diterbitkan di British Journal of Health Psychology, berdoa bisa mengurangi risiko terserang depresi dan kegelisahan. Penelitian tersebut juga menemukan bahwa Anda cenderung merasa positif dan tidak tertekan jika berdoa di tempat ibadah.

Membantu Anda mengatasi serangan emosional: Berdoa sangat bermanfaat dalam memberikan kekuatan untuk mengatasi stres yang Anda alami dari hari ke hari. Berdoa memungkinkan Anda untuk merenung sendirian, sehingga Anda bisa berpikir dan fokus terhadap diri sendiri serta mengurangi tekanan mental.

Menjauhkan dari segala penyakit yang berhubungan dengan stres: Penyakit kronis seperti jantung, diabetes, darah tinggi, maag dan migrain diyakini terjadi karena terlalu banyak stres. Menurut ahli terapi alternatif seperti Ayurveda, stres merupakan alasan utama terjadinya penumpukan racun di dalam tubuh, yang tidak hanya mengarah kepada penyakit kronis seperti diabetes, tapi juga penyakit kanker.

Membuat Anda lebih bahagia: Sebuah penelitian yang dilakukan Dr. Andrew Newberg dari Department of Psychiatry di University of Pennsylvania, menemukan fakta bahwa berdoa bisa meningkatkan kadar dopamine atau “hormon gembira” di otak Anda. Membuat Anda lebih bahagia dan lebih damai.

Membuat Anda menjadi orang yang lebih baik: Penelitian serupa juga menemukan bahwa praktik religius bisa membantu mengurangi tingkat ego seseorang dengan cara memengaruhi bagian otak yang berhubungan dengan emosi itu. Oleh karena itu, berdoa membuat Anda lebih rendah hati, mengurangi keserakahan Anda terhadap materi dan membantu membentuk Anda menjadi orang yang lebih baik.

Mempercepat pemulihan pascaoperasi: Beberapa penelitian lain menemukan bahwa berdoa bisa membantu mempercepat penyembuhan luka pascaoperasi. Hal tersebut dikarenakan jika Anda sedang merasa tertekan, tubuh memfokuskan seluruh upayanya untuk menyeimbangkan diri; sehingga mengakibatkan kurangnya sumber daya untuk menyembuhkan luka.

Menjauhkan bebagai penyakit: Berdoa bisa meningkatkan kekebalan tubuh. Sebuah penelitian tertentu juga menemukan bahwa berdoa juga berguna untuk mengurangi gejala asma. Penelitian mengapa reaksi semacam ini terjadi masih terus dilakukan.

Baik untuk kesehatan jantung Anda: Berdoa terbukti memiliki banyak manfaat bagi fungsi jantung. Berdoa dikenal mampu mempercepat pemulihan jantung setelah terjadinya serangan jantung dan operasi. Selain itu, berdoa juga membantu mengatur detak jantung Anda, membuatnya lebih kuat dan mengurasi tekanan.

Membantu Anda hidup lebih lama: Selain beberapa manfaat di atas, salah satu kegunaan utama berdoa adalah membuat Anda hidup lebih lama. Dengan meminimalkan efek buruk stres dan faktor lingkungan, berdoa membantu memulihkan tubuh dengan lebih baik dan membuat Anda menua dengan lebih sehat. Berdoa bermanfaat menyembuhkan tubuh Anda dengan lebih cepat dan menaklukkan semua penyakit yang cenderung menyerang ketika Anda bertambah tua.(mr/pt)

http://id.she.yahoo.com/10-manfaat-berdoa-bagi-kesehatan-114719417.html







»»  SETERUSNYA...

Bahaya Memaksa Anak Belajar



Tentu semua orang tua ingin anaknya pintar. Namun terkadang, cara yang ditempuh kurang tepat. Misalnya, menekan anak untuk belajar. Apa kata psikolog tentang masalah ini?

Seperti disampaikan Ira Adelina M.Psi, psikolog dari Universitas Maranatha, sangat tidak merekomendasikan adanya pemaksaan belajar terhadap anak. "Pemaksaan itu pasti tidak baik," ujarnya kepada Plasadana.com yang mewawancarainya untuk Yahoo Indonesia.

Apalagi, lanjut Ira, tekanan atau pemaksaan dilakukan pada anak yang memasuki masa emas atau golden age, yaitu umur 0-5 tahun. Di usia seperti ini, katanya, memang waktunya anak diberikan dorongan atau stimulus. Namun, jika diberikan berlebihan seperti dengan pemaksaan, tentu bukan cara yang baik.

Psikolog kelahiran tahun 1981 ini mengingatkan kepada orang tua bahwa anak tidak hanya membutuhkan kecerdasan intelektual. Tapi, kecerdasan sosial dan emosi pun sangat diperlukan. Karena itulah, memberi tekanan secara berlebihan kepada anak untuk belajar sangat tidak tepat.

Kata dia, apabila anak terlalu fokus pada perkembangan intelektual, ia akan mengalami kejomplangan atau ketidakseimbangan dalam pemahaman dan kecerdasan sosial maupun emosi. Alhasil, meskipun kemampuan intelektual sang anak jauh di atas rata-rata, kemampuan bersosialisasi dan emosinya bisa tidak terkontrol. Inilah yang mengganggu psikologis anak.

"Dampaknya bisa macam-macam. Ada yang stress, berontak, dan tertekan," tegasnya.

Dari pengalamannya sebagai psikolog, Ira menuturkan, biasanya orang tua yang melakukan pemaksaan terhadap anaknya untuk belajar lantaran ada rasa khawatir terhadap kemampuan buah hatinya. Orang tua was-was masa depan sang anak menjadi tidak cerah akibat semakin tingginya persaingan di masa depan. Ada pula orang tua yang terlalu percaya dengan kemampuan sang anak. Alhasil, orang tua memaksa sang anak untuk sekolah lebih cepat.

"Biasanya orang tua meminta anak sekolah lebih cepat sementara perkembangan emosi dan sosial anak belum sampai situ," tuturnya.

Ira berharap agar orang tua memahami dampak buruk terhadap psikologis anak ini jika diberikan tekanan dalam belajar. Jika sudah terlanjur, dia memberikan jalan keluar sebagai proses penyembuhan melalui dua hal.

Pertama, berkomunikasi langsung dengan sang anak. Dengan membangun kedekatan, maka sang anak bisa mengutarakan apakah mereka tertekan atau tidak.

Kedua, membawa ke psikolog. Ini merupakan alternatif seandainya yang pertama mengalami kesulitan, yang bisa saja ada kesulitan saat membangun komunikasi.

Berdasarkan pengalaman menangani kasus seperti ini, kata Ira, anak akan kembali normal dalam waktu 3-6 bulan jika orang tua menangani sesuai saran ahli, yang juga memberikan pelatihan kepada orang tua bagaimana menangani anaknya. Selain itu, ahli ini juga memberikan dukungan penuh dua sisi, yaitu terhadap orang tua dan anaknya.

Cobalah berbincang dengan anak Anda. Jangan-jangan sang buah hati sudah mulai merasa tertekan.

http://id.she.yahoo.com/bahaya-memaksa-anak-belajar-045915971.html
»»  SETERUSNYA...
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...